Tapin, lintaskalsel.com
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Desy Oktavia Sari, melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Banua Halat Kanan dan Desa Keramat di Kabupaten Tapin.
Kunker hari kedua masa reses, Senin (12/5/2015) ini merupakan bagian dari reses masa sidang II tahun 2025 yang berlangsung pada 11 hingga 18 Mei 2025.
Warga menyambut antusias, dan menyampaikan beragam aspirasi yang menyentuh langsung kebutuhan dasar mereka.
Perbaikan jalan usaha tani dan alat pertanian menjadi aspirasi utama yang disampaikan karena dinilai sangat penting untuk menjamin kelancaran distribusi hasil pertanian.
Tak kalah penting, warga juga menyoroti distribusi pupuk subsidi yang masih belum merata serta alat pertanian modern.
Persoalan pupuk terlambat atau tidak merata, kami petani yang paling merasakan dampaknya, tetapi adanya alat modern kaya traktor juga mempercepat dan mempermudah pekerjaan,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Sementara dari sektor pendidikan, warga berharap adanya pendirian pesantren di des agar anak-anak dapat memperoleh pendidikan agama yang lebih kuat sejak usia dini.
Masyarakat percaya bahwa nilai keagamaan menjadi fondasi penting bagi pembentukan karakter generasi muda di tengah perubahan zaman.
Meski diakui sudah ada institusi pendidikan tinggi di wilayah Tapin,namun warga menilai pilihan jurusan dan fasilitas masih terbatas, karena itu, mereka berharap pemerintah lebih fokus memperkuat pendidikan kejuruan di tingkat SMK, disamping pelatihannya ditingkatkan, sehingga anak-anak kami punya keterampilan langsung yang dapat digunakan untuk kerja,” ujar warga lainnya.
Menangdapi hal itu Wakil Ketua Desy merespons aspirasi itu dan menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan suara warga hingga ke ranah kebijakan.
“Saya datang bukan hanya untuk mendengar, tapi untuk memperjuangkan agar kebutuhan masyarakat benar-benar jadi prioritas pembangunan,” tegas Desy usai berdialog dengan warga di Banua Halat Kanan.
Menurutnya reses bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan ruang penting untuk menyerap denyut kebutuhan riil masyarakat.
Keluhan masyarakat harus dijadikan acuan untuk merumuskan kebijakan yang lebih berpihak, dengan menghadirkan komunikasi terbuka dan kehadiran langsung di lapangan.
” Saya sebagai wakil rakyat. Aspirasi dari masyarakat Tapin menjadi pengingat bahwa pembangunan harus dimulai dari mendengar dan menanggapi kebutuhan paling dasar rakyat. tutup Desy (Surya).
“Saya datang bukan hanya untuk mendengar, tapi untuk memperjuangkan agar kebutuhan masyarakat benar-benar jadi prioritas pembangunan,” tegas Desy usai berdialog dengan warga di Banua Halat Kanan.
Menurutnya reses bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan ruang penting untuk menyerap denyut kebutuhan riil masyarakat.
Keluhan masyarakat harus dijadikan acuan untuk merumuskan kebijakan yang lebih berpihak, dengan menghadirkan komunikasi terbuka dan kehadiran langsung di lapangan.
” Saya sebagai wakil rakyat. Aspirasi dari masyarakat Tapin menjadi pengingat bahwa pembangunan harus dimulai dari mendengar dan menanggapi kebutuhan paling dasar rakyat. tutup Desy (Surya).
